Oleh administrator Rabu, 01 November 2023 03:07
PBPH PT Indexim Utama dalam monitoring dan evaluasi terhadap dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasional pengelolaan hutan telah dilakukan pada beberapa kegiatan seperti terhadap kondisi hutan, sistem pemanenan, tata usaha kayu dengan lacak balak, serta dampak terhadap lingkungan/ekologi dan sosial.
Monitoring Terhadap Kondisi Hutan
PT. Indexim Utama dalam memonitor kondisi hutannya dilakukan melalui pengukuran komposisi dan struktur tegakan hutan melalui kegiatan ITSP dan dilakukan kegiatan pendataan pohon binaan sebagai potensi produksi hutan dimasa depan serta pengukuran riap tegakan melalui Petak Ukur Permanen (PUP) untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan regenerasi hutan.
RIAP TEGAKAN
PUP 24 P
A. Petak Ukur Permanen (PUP)
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data dari PUP seri VI Petak 24 P, RKT 2013 yang memiliki 6 (enam) PUP, yang terdiri dari 3 (tiga) PUP (1,2,dan 3) di pelihara/ pelakuan silvikultur dan 3 (tiga) PUP (4,5 dan 6) tidak dipelihara.
Risalah (pengukuran) PUP nomor petak 24 P dimulai pada tahun 2016 bulan Agustus dan risalah masih berlanjut sampai dengan 2019. Risalah, yaitu pengukuran diameter pohon, identifikasi jenis dan famili (Dipterocarpaceae dan Non Dipterocarpaceae) pohon pada setiap PUP dilakukan setiap tahun.
B. Struktur Tegakan Awal
Pertumbuhan tegakan dapat diketahui berdasarkan perkembangan diameter pohon. Pada studi ini pembagian pohon menggunakan tujuh (20) kelas diameter (KD) dengan lebar kelas 10 cm, yaitu KD 1 untuk pohon berdiameter 9,6-19,5 cm, KD 2 untuk pohon berdiameter 19,6-29,5 cm, dan seterusnya sampai kelas diameter (KD) 20 untuk pohon berdiameter 199,6 up cm.
Pada hasil perhitungan nilai proporsi dari pohon yang Upgrowth dan mortality diambil dari Seri PUP dari tiap PUP, dimana PUP yang diambil yaitu dari keseluruhan PUP. Perbandingan nilai proporsi yaitu pada tiap PUP yang memiliki kerapatan yang tertinggi dan yang terendah. Pada hasil yang diperoleh menunjukkan tidak adanya keteraturan pohon upgrowth dan mortality. Pada pohon yang upgrowth pertambahan diameternya bertambah pada tiap tahun, hal ini disebabkan dari perlakuan yang dilakukan pada pohon tersebut yaitu pemeliharaan berupa pembebasan tanaman pengganggu dan penanaman pengayaan. Sedangkan pohon yang mati kemungkin ada pada tiap tahun, hal ini disebabkan dari adanya penjarangan pada tiap pohon supaya kerapatan dari tiap pohon tidak terlalu rapat sehingga pertumbuhan pohon yang dominan cepat bertumbuh juga karena rendahnya kerapatan pohon per hektar, demikian juga halnya pada PP yang tidak di pelihara (tidak ada perlakuan silvikultur), pertumbuhannya pada hasil yang diperoleh menunjukkan tidak adanya keteraturan pohon upgrowth dan mortality.
Tegakan awal yaitu komposisi jumlah pohon yang ada di areal hutan bekas tebangan HPH PT. Indexim Utama pada PUP seri VI Petak 24 P dengan rata-rata komposisi pohon keseluruhan PUP yaitu 45,07 % untuk jenis Dipterocarpaceae (komersil) dan 54,93 % umtuk jenis Non-Dipterocarpaceae (Non-komersil), dari jumlah seluruh pohon yaitu 1483 pohon semua jenis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Rata-rata komposisi pohon PUP seri VI Petak 24 P Tegakan Awal
No Seri |
PUP |
Komposisi Jumlah Pohon (%) |
Jumlah |
|||
Dipterocarpaceae |
Non-Dipterocarpaceae |
|||||
Jumlah |
% |
Jumlah |
% |
Keseluruhan |
||
PUP seri V |
1 |
190 |
55,07 |
155 |
44,93 |
345 |
2 |
165 |
48,53 |
175 |
51,47 |
340 |
|
3 |
86 |
35,98 |
153 |
64,02 |
239 |
|
4 |
78 |
39,59 |
119 |
60,41 |
197 |
|
5 |
75 |
40,98 |
108 |
59,02 |
183 |
|
6 |
90 |
50,28 |
89 |
49,72 |
179 |
|
Jumlah Pohon |
684 |
|
799 |
|
1483 |
|
Rata-rata |
|
45,07 |
|
54,93 |
|
Stuktur tegakan dari PUP seri VI Petak 24 P yang di kelola PT. Indexim Utama secara umum bahwa struktur tegakannya normal, hal ini disebabkan karena jumlah pohon yang terdapat di areal HPH tersebut semakin sedikit mengikuti pertumbuhan kelas diameter, dimana semakin besar kelas diameter maka jumlah pohon semakin kecil dan begitu juga sebaliknya semakin kecil kelas diameter maka jumlah pohon semakin besar. Pada gambar di bawah ini merupakan struktur tegakan pohon pada tiap kelas diameter yang dibuat dari risalah pada tahun 2015 pengukuran yang pertama dari PP . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini yang menunjukan bahwa kurva tegakan membentuk huruf “J” terbalik dari tabel rata-rata potensi tegakan per hektar di Lampiran.
Gambar 1. Struktur tegakan Awal tahun 2015 PUP seri VI RKT 2013 Petak Nomor 24 P.
Gambar 2. Struktur tegakan tahun 2019 PUP seri VI RKT 2013 Petak Nomor 24 P
C. Riap
Berdasakan hasil dari data yang diperoleh, besarnya riap diameter (C.A.I) untuk kelas diameter 10 cm sampai dengan 50 cm berkorelasi kuat dengan diameter pada kerapatan optimal 300-400 pohon/hektar. Besarnya C.A.I untuk kelas diameter 10-20 cm berkisar antara 0,35 cm/thn sampai 0,6 cm/thn, untuk kelas diameter 20-30 cm berkisar 0,6 cm/thn sampai 0,96 cm/thn, untuk kelas diameter 30-40 cm berkisar 0,65 cm/thn sampai 1,00 cm/thn, untuk kelas diameter 40-50 cm berkisar 0,8 cm/thn sampai 1,4 cm/thn. Sedangkan besarnya C.A.I untuk kelas dimeter 50 up tidak berkorelasi dengan kerapatan tegakan, dimana pohon mulai miskin riap pada kelas diameter 70 cm up. Untuk kelas diameter 50-60 cm berkisar 0,8 cm/thn sampai 1,2 cm/thn, untuk kelas diameter 60-70 cm berkisar 0,5 cm/thn sampai 0,9 cm/thn, untuk kelas diameter 70-80 cm Up berkisar 0,4 cm/thn sampai 0,75 cm/thn.
Besarnya C.A.I berdasarkan data yang di perolah dari hasil pengukuran selama empat (4) kali pengukuran, diketahui untuk genus Dryobalanops berkisar antara 0,35cm/thn – 0,79 cm/thn dengan rata-rata 0,59 cm/thn, genus Hopea 0,62 cm/thn – 0,96 cm/thn dengan rata-rata 0,84cm/thn. Sedangkan untuk genus Shorea berkisar antara 0,50 cm/thn – 1,4 cm/thn dengan rata-rata 0,90 cm/thn. Secara umum rata-rata riap tahunan untuk jenis famili Dipterocarpaceae berkisar antara 0,71 cm/tahun – 1,35 cm/tahun dengan rata-rata riap 1,00 cm/tahun. Pada tabel dan gambar di bawah ini merupakan gambaran besarnya riap pada PUP seri VI Petak 24 P pada tahun kedua pengukuran (CAI):
Tabel 9 . Rata-rata Riap Diameter CAI
Kelompok |
Riap Diameter (Cm) |
Rata-rata |
|||||||
Kales Diameter |
10 |
20 |
30 |
40 |
50 |
60 |
70 |
80 up |
|
Dipterocarpceae |
0,72 |
0,96 |
1,12 |
1,22 |
1,0 |
0,9 |
0,87 |
0,68 |
0,93 |
Non Dipterocarpaceae |
0,43 |
0,77 |
1,00 |
1,30 |
0,65 |
0,54 |
0,78 |
0,64 |
0,76 |
Rata-rata |
0,58 |
0,87 |
1,06 |
1,26 |
0,83 |
0,72 |
0,83 |
0,66 |
0,85 |
Gambar 3. Riap tahun ke –5 Tahun 2019 PUP 24 P seri VI RKT 2013
Besarnya riap yang ada di PT. Indexim Utama khususnya untuk PUP seri VI Petak 24P dari keseluruhan jenis adalah berkisar antara 0,35 – 1,30 cm/tahun. Rata-rata riap tahun berjalan (CAI) pada tiap tahun pengukuran untuk jenis Dipterocarpaceae dan Non-Dipterocarpaceae adalah 0,82- 1,30 cm/tahun pada setiap kelas diameter (> 10 Up) . Hal ini kemungkinan besar pohon mengalami pertambahan pertumbuhan, peralihan dari kelas diameter yang kecil kekelas diameter yang besar. Namun seperti yang telah diketahui pohon akan mengalami/mulai miskin riap pada kelas diameter 60 cm up.
Besarnya rata-rata riap diameter tahunan (P.A.I) dari PUP seri VI Petak 24 P dari 6 PUP untuk keseluruhan jenis baik Dipterocarpaceae dan Non Dipterocarpaceae adalah 0,97 cm/tahun dan untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel 10. Rekapitulasi Rata-rata Riap diameter Tahunan
Riap |
Rata-rata |
Riap Diameter (cm/tahun) |
||
tahun |
Riap Tahunan |
Dipterocarpaceae |
Non Dipterocarpaceae |
Semua jenis |
1 |
2016 |
0,42 |
0,48 |
0,45 |
2 |
2017 |
1,35 |
1,29 |
1,32 |
3 |
2018 |
1,35 |
1,29 |
1,32 |
4 |
2019 |
0,91 |
0,73 |
0,81 |
5 |
2020 |
|
|
|
6 |
2021 |
|
|
|
7 |
2022 |
|
|
|
Rata-rata |
1,01 |
0,95 |
0,97 |
D. Riap Volume
Riap volume suatu tegakan tergantung pada kepadatan (jumlah) pohon yang menyusun tegakan tersebut (degree of stocking), jenis dan kesuburan tanah. Simon (1996) mengungkapkan bahwa riap volume suatu pohon dapat dilihat dari kecepatan tumbuh diameter, yang setiap jenis mempunyai laju (rate) yang berbeda-beda. Untuk semua jenis pada waktu muda umumnya mempunyai kecepatan tumbuh diameter yang tinggi, kemudian semakin tua semakin menurun sampai akhirnya berhenti. Besarnya rata-rata riap volume bersih dari keseluruhan jenis untuk PUP seri VI Petak 24 P berdasarkan dari hasil pengukuran sampai dengan Tahun 2019 adalah sebesar 4,14 m3/ha/tahun. Riap Volume jenis komersil 2,97 m3/ha/tahun dan Non Komersil 1,17 m3/ha/tahun, untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini
Tabel 11. Rekapitulasi Rata-rata Riap Volume Bersih PUP seri VI Petak 24 P 2015 s.d 2019
Pengukuran ke:
|
Pelaksanaan |
Komersil |
Non-komersial |
Semua jenis |
pengukuran |
Riap bersih |
Riap Bersih |
Riap Bersih |
|
Tahun |
||||
1 |
2015 |
- |
- |
- |
2 |
2016 |
1,43 |
0,67 |
2,09 |
3 |
2017 |
3,67 |
1,26 |
4,93 |
4 |
2018 |
3,28 |
1,31 |
4,59 |
5 |
2019 |
3,50 |
1,42 |
4,93 |
Rata-rata |
2,97 |
1,17 |
4,14 |
PUP 4 S
Tegakan awal yaitu komposisi jumlah pohon yang ada di areal hutan bekas tebangan HPH PT. Indexim Utama pada PUP seri VII Petak 4 S dengan rata-rata komposisi pohon keseluruhan PUP yaitu 65,60 % untuk jenis Dipterocarpaceae (komersil) dan 34,40 % umtuk jenis Non-Dipterocarpaceae (Non-komersil), dari jumlah seluruh pohon yaitu 839 pohon semua jenis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Rata-rata komposisi pohon PUP seri VI Petak 4 S Tegakan Awal
No Seri |
PUP |
Komposisi Jumlah Pohon (%) |
Jumlah |
|||
Dipterocarpaceae |
Non-Dipterocarpaceae |
|||||
Jumlah |
% |
Jumlah |
% |
Keseluruhan |
||
PUP seri V |
1 |
135 |
54,22 |
114 |
45,78 |
249 |
2 |
25 |
59,52 |
17 |
40,48 |
42 |
|
3 |
97 |
78,86 |
26 |
21,14 |
123 |
|
4 |
134 |
64,42 |
74 |
35,58 |
208 |
|
5 |
61 |
65,59 |
32 |
34,41 |
93 |
|
6 |
88 |
70,97 |
36 |
29,03 |
124 |
|
Jumlah Pohon |
540 |
|
299 |
|
839 |
|
Rata-rata |
|
65,60 |
|
34,40 |
|
Stuktur tegakan dari PUP seri VII Petak 4 S yang di kelola PT. Indexim Utama secara umum bahwa struktur tegakannya normal, hal ini disebabkan karena jumlah pohon yang terdapat di areal HPH tersebut mengikuti pertumbuhan kelas diameter, dimana semakin besar kelas diameter maka jumlah pohon semakin kecil dan begitu juga sebaliknya semakin kecil kelas diameter maka jumlah pohon semakin besar. Pada gambar di bawah ini merupakan struktur tegakan pohon pada tiap kelas diameter yang dibuat dari risalah pada tahun 2019 pengukuran yang pertama dari Petak Pengamatan (PP) . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini yang menunjukan bahwa kurva tegakan membentuk huruf “J” terbalik dari tabel rata-rata potensi tegakan per hektar di Lampiran.
Gambar 1. Struktur tegakan Awal tahun 2019 PUP seri VII Petak Nomor 4 S.
E. Riap
Berdasakan hasil dari data yang diperoleh, besarnya riap diameter (C.A.I) untuk kelas diameter 10 cm sampai dengan 50 cm berkorelasi kuat dengan diameter pada kerapatan optimal 300-400 pohon/hektar. Besarnya C.A.I untuk kelas diameter 10-20 cm berkisar antara 0,35 cm/thn sampai 0,6 cm/thn, untuk kelas diameter 20-30 cm berkisar 0,6 cm/thn sampai 0,96 cm/thn, untuk kelas diameter 30-40 cm berkisar 0,65 cm/thn sampai 1,00 cm/thn, untuk kelas diameter 40-50 cm berkisar 0,8 cm/thn sampai 1,4 cm/thn. Sedangkan besarnya C.A.I untuk kelas dimeter 50 up tidak berkorelasi dengan kerapatan tegakan, dimana pohon mulai miskin riap pada kelas diameter 70 cm up. Untuk kelas diameter 50-60 cm berkisar 0,8 cm/thn sampai 1,2 cm/thn, untuk kelas diameter 60-70 cm berkisar 0,5 cm/thn sampai 0,9 cm/thn, untuk kelas diameter 70-80 cm Up berkisar 0,4 cm/thn sampai 0,75 cm/thn.
Besarnya C.A.I berdasarkan data yang di perolah dari hasil pengukuran selama tiga(3) kali pengukuran, Secara umum rata-rata riap tahunan untuk jenis famili Dipterocarpaceae dari semua kelas diameter berkisar antara 0,68 cm/tahun – 1,22 cm/tahun.
Diketahui untuk genus Dryobalanops berkisar antara 0,35cm/thn – 0,79 cm/thn dengan rata-rata 0,59 cm/thn, genus Hopea 0,62 cm/thn – 0,96 cm/thn dengan rata-rata 0,84cm/thn. Sedangkan untuk genus Shorea berkisar antara 0,50 cm/thn – 1,4 cm/thn dengan rata-rata 0,90 cm/thn. . Pada tabel dan gambar di bawah ini merupakan gambaran besarnya riap pada PUP seri VII Petak 4 S pada tahun keempat pengukuran (CAI):
Tabel 9 . Rata-rata Riap Kelas Diameter CAI
Kelompok |
Riap Diameter (Cm) |
Rata-rata |
|||||||
Kales Diameter |
10 |
20 |
30 |
40 |
50 |
60 |
70 |
80 up |
|
Dipterocarpceae |
0,72 |
0,96 |
1,12 |
1,22 |
1,0 |
0,9 |
0,87 |
0,68 |
0,95 |
Non Dipterocarpaceae |
0,43 |
0,77 |
1,00 |
1,30 |
0,65 |
0,54 |
0,78 |
0,64 |
0,77 |
Rata-rata |
0,58 |
0,87 |
1,06 |
1,26 |
0,83 |
0,72 |
0,83 |
0,66 |
0,89 |
Gambar 2. Riap tahun ke –4 Tahun 2019 PUP 24 P seri VI RKT 2013
Besarnya riap yang ada di PT. Indexim Utama khususnya untuk PUP seri VII Petak 4 S dari keseluruhan jenis adalah berkisar antara 0,35 – 1,30 cm/tahun. Rata-rata riap tahun berjalan (CAI) pada tiap tahun pengukuran untuk jenis Dipterocarpaceae dan Non-Dipterocarpaceae adalah 0,82- 1,26 cm/tahun pada setiap kelas diameter (> 10 Up) . Hal ini kemungkinan besar karena pohon mengalami pertambahan pertumbuhan, peralihan dari kelas diameter yang kecil kekelas diameter yang besar. Namun seperti yang telah diketahui pohon akan mengalami/mulai miskin riap pada kelas diameter 60 cm up.
Besarnya rata-rata riap diameter tahunan (P.A.I) dari PUP seri VII Petak 4 S dari 6 PUP untuk keseluruhan jenis baik Dipterocarpaceae dan Non Dipterocarpaceae adalah 0,88 cm/tahun dan untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel10 . Rata-rata Riap Kelas Diameter PAI
Kelompok |
Riap Diameter |
Rata-rata |
|||||||
Kales Diameter |
10 |
20 |
30 |
40 |
50 |
60 |
70 |
80 up |
|
Dipterocarpceae |
0,64 |
1,00 |
1,26 |
1,10 |
1,25 |
0,87 |
0,96 |
0,70 |
0,97 |
Non Dipterocarpaceae |
0,43 |
0,57 |
1,23 |
1,00 |
0,98 |
0,69 |
0,75 |
0,72 |
0,80 |
Rata-rata |
0,54 |
0,79 |
1,25 |
1,05 |
1,12 |
0,78 |
0,86 |
0,71 |
0,88 |
Besarnya rata-rata riap diameter per Tahun dari seri VII PUP No Petak 4S PT. Indexim Utama untuk keseluruhan jenis baik Dipterocarpaceae dan Non Dipterocarpaceae adalah 0,83 cm/tahun
Tabel 11. Rekapitulasi Riap diameter Per Tahun
Riap |
Rata-rata |
Riap Diameter (cm/tahun) |
||
tahun |
Riap Tahunan |
Dipterocarpaceae |
Non Dipterocarpaceae |
Semua jenis |
1 |
2019 |
|
|
|
2 |
2020 |
0,88 |
0,75 |
0,83 |
3 |
2021 |
0,85 |
0,73 |
0,83 |
4 |
2022 |
0,90 |
0,77 |
0,87 |
5 |
2023 |
|
|
|
6 |
2024 |
|
|
|
7 |
2025 |
|
|
|
Rata-rata |
0,88 |
0,75 |
0,84 |
F. Riap Volume
Riap volume suatu tegakan tergantung pada kepadatan (jumlah) pohon yang menyusun tegakan tersebut (degree of stocking), jenis dan kesuburan tanah. Simon (1996) mengungkapkan bahwa riap volume suatu pohon dapat dilihat dari kecepatan tumbuh diameter, yang setiap jenis mempunyai laju (rate) yang berbeda-beda. Untuk semua jenis pada waktu muda umumnya mempunyai kecepatan tumbuh diameter yang tinggi, kemudian semakin tua semakin menurun sampai akhirnya berhenti. Besarnya rata-rata riap volume bersih dari keseluruhan jenis untuk PUP seri VII Petak 4 S berdasarkan dari hasil pengukuran sampai dengan Tahun 2021 adalah sebesar 2,77 m3/ha/tahun. Riap Volume jenis komersil 2,34 m3/ha/tahun dan Non Komersil 0,43 m3/ha/tahun, untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini
Tabel 12. Rekapitulasi Rata-rata Riap Volume Bersih PUP seri VII Petak 4 S
Pengukuran |
Pelaksanaan |
Komersil |
Non-komersial |
Semua jenis |
ke: |
pengukuran |
Riap |
Riap |
Riap |
Tahun |
Bersih (m3/Ha/Tahun) |
Bersih (m3/Ha/Tahun) |
Bersih (m3/Ha/Tahun) |
|
1 |
2019 |
- |
- |
- |
2 |
2020 |
2,52 |
0,50 |
3,02 |
3 |
2021 |
2,16 |
0,36 |
2,52 |
4 |
2022 |
2,59 |
0,64 |
3,23 |
5 |
2023 |
|
|
|
Rata-rata |
2,42 |
0,50 |
2,92 |
Sistem Monitoring Pemanenan Hutan
PT. Indexim Utama sudah diperkenalkan penerapan sistem pemanenan dengan Reduced Impact Logging (RIL) sejak tahun 2004 dan telah dibentuk organisasi fungsional RIL tahun 2006. Monitoring penerapan RIL dilakukan oleh Tropical Forest Foundation (TFF) secara berkala setiap tahun dan hingga tahun 2022 nilai pencapaian penerapan RIL sebesar 88,91 %.
Sistem Tata Usaha Kayu dan Lacak Balak
PT. Indexim Utama dalam mengimplementasikan system dokumentasi log sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/ MENHUT-II/2006 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal dari Hutan Negara, dan juga sudah menerapkan Sistim Informasi Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Nasional dari Departemen Kehutanan secara on-line (SI-PUHH on-line) yang dimulai sejak tahun 2009.
Sistem lacak balak di internal PT. Indexim Utama dilakukan dengan menerapkan system log inventory control di setiap simpul-simpul pergerakan kayu. PT. Indexim Utama telah mendapat sertifikat lacak balak tahun 2008 dari PT. TUV Internasional Indonesia dengan Standar Verifikasi Legalitas Kayu versi 4.2 yang dikembangkan oleh TFF dan FORM Internasional. Dan setiap tahunnya dilakukan surveillance oleh PT. TUV Internasional sebagai bentuk monitoring terhadap sistem penatausahaan hasil hutan.
Monitoring Terhadap Dampak Lingkungan
PT. Indexim Utama dalam memonitor dampak lingkungan akibat kegiatan opersional yang dilakukan diantaranya pemantauan sungai baik fisik, kimia maupun biota air air sungai itu.
Pengamatan laju erosi dilakukan di area yang terkena dampak langsung dari kegiatan opersional seperti di jalan cabang, jalan sarad dan TPn. Pengamatan dilakukan dengan pembuatan bak erosi yang dipasang di tempat-tempat tersebut diatas dengan periode pengamatan setiap sebulan sekali.
Monitoring NKT (Nilai Konservasi Tinggi)
Sistem monitoring terhadap areal konservasi NKT (Nilai Konservasi Tinggi) dilaksanakan dengan tujuan melaksanakan monitoring terhadap kondisi nilai-nilai konservasi penting yang dikandungnya. Sistem monitoring yang dilaksanakan diantaranya melalui pemantauan kondisi area-area yang termasuk nilai konservasi penting (NKT) dengan survey flora dan fauna, pengamatan melalui citra landsat dan pemeliharaan batas areal yang ditetapkan sebagai NKT.
Monitoring dapat dilihat pada https://www.indeximutama.com/index.php?option=com_content&view=article&id=71&Itemid=46 dan https://www.indeximutama.com/index.php?option=com_content&view=article&id=74&Itemid=58
Monitoring Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa Binaan
Kegiatan monitoring dan evaluasi juga dilaksanakan pada bidang sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat ketergantungan masyarakat pada hutan dan dampak dari keberadaan unit manajemen PT. Indexim Utama terhadap masyarakat disekitar hutan. Survei sosial ini telah dilaksanakan di semua desa binaan. Penilaian dampak sosial (Social Impact Assessment) telah dilakukan tahun 2011 bekerjasama dengan PT. Wana Aksara.
Monitoring dan Evaluasi Rencana Operasional
Sistem monitoring dan evaluasi di PT. Indexim Utama dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) sebagai struktur organisasi fungsional pengawasan perusahaan. Pengawasan dilakukan untuk memonitor pencapaian Rencana Opersional kegiatan sekaligus evaluasi untuk mencapaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL). Kegiatan yang dimonitor meliputi kegiatan-kegiatan TPTI (termasuk produksi dan perlinhut) dan Non TPTI, Konservasi & Litbang dan PMDH. Monitoring dilakukan persemester sebagai upaya untuk memonitor kemajuan pencapaian kinerja dari tiap unit/bagian kegiatan (perencanaan, pembinaan hutan, konservasi dan PMDH). Dan hasil monitoring dievaluasi untuk mendapatkan rekomendasi sebagai upaya perbaikan kinerja yang dicapai.
Today | 150 | |
Yesterday | 335 | |
This week | 1544 | |
Last week | 1360 | |
This month | 1684 | |
Last month | 6369 | |
All days | 1519724 |